Sabtu, Juni 29, 2013

Web Semantic (Semantik Web)

Semantic Web belakangan ini mulai dikenal oleh masyarakat luas, ia merupakan perkembangan dari web 3.0 yang  bisa disebut sebagai evolusi dari WWW (World Wide Web), yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002.  Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL. Semantic web ini mereprentasikan sebuah www yang berbasiskan pada standar RDF. Semantic web ini digunakan untuk mengekspresikan isi web ke bahasa yang mudah dimengerti oleh manusia dan juga dapat dimengerti, diinterpretasi, dan digunakan oleh perangkat lunak. Sehingga memudahkan perangkat lunak dalam mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi

World Wide Web Consortium (W3C) mendefinisikan format metadata tersebut dalam bentuk Resource Description Format (RDF). Tiap unit dari RDF adalah 3 komposisi, yaitu subject, predicate, dan object. Subject dan object adalah entitas yang ditunjukkan oleh teks. Sedangkan predicate adalah komposisi yang menerangkan sudut pandang dari subject yang dijelaskan object. Hal yang paling menarik dari RDF yaitu object dapat menjadi subject yang nantinya diterangkan oleh object yang lainnya. Sehingga object atau masukan dapat diterangkan secara jelas dan detail, serta sesuai dengan keinginan pengguna yang memberikan masukan.

Web Semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.

Semantic web atau web semantik merupakan salah satu perkembangan pada aplikasi web. Menurut bahasa, web semantik mempunyai arti web yang memiliki makna. Dengan kata lain, web semantik merupakan suatu aplikasi web yang mempunyai knowledge base tertentu sehingga bisa dikatakan web semantik mempunyai sifat lebih pintar dari web sebelumnya. Salah satu contoh dari web semantik adalah web tersebut bisa merekomendasikan sesuatu kepada user sesuai dengan interest usernya masing-masing. Dengan demikian, bisa jadi ketika beberapa orang mengakses satu alamat web yang sama, konten atau isi dari halaman web tersebut tidak akan sama.

Dalam semantic web ini terdapat beberapa fitur-fitur yang menjadi konsep dari semantic web, fitur-fitur tersebut terdiri dari :
  1. Indexing dan  Information Retrieval, dengan semantic web user dapat melakukan proses pencarian dengan menggunakan konsep dan kategori. Tidak lagi menggunakan kata kunci dan indeks alphabet.
  2. Metadata, untuk menggambarkan metode sistematik dalam mendeskripsikan sumber daya dan mekanisme pengaksesannya.
  3. Database interoperabilitas, dengan semantic web dapat menyatukan dan mengambil data yang tersimpan  dalam database. Sehingga user dapat mengambil data dari berbagai situs penting.
  4. Machine retrieval data, berfokus pada otomatisasi akuisisi data. Suatu aplikasi dalam proses menyelesaikan tugasnya dengan menentukan data apa yg dibutuhkan, dimana dan bagaimana untuk mendapatkannya.
  5. Service, memiliki web service yang berfungsi menyediakan data yang dimengerti oleh computer sehingga computer dapat mengkoordinasikan data dengan user. Dan penggunaan web service ini berkaitan dengan masalah interoperabilitas.
Berikut ini adalah layer dari Semantic Web sebagaimana direkomendasikan oleh W3C (www.w3c.org) :

XML Layer, merepresentasikan data.  Model yang akan digunakan untuk interoperabilitas dengan semantic web dan ontologi sebagai penunjang jaringan sistem produksi akan dimulai dengan lapis 1 (XML, XMLS) dan lapis 2 (RDF, RDFS).
  • XML merupakan aturan sintaks untuk membuat bahasa markup. Dengan kata lain XML digunakan untuk mengembangkan bahasa baru, seperti MathML adalah markup bahasa untuk matematika, dan ini disebut sebuah aplikasi dari XML.
  • RDF Layer, merepresentasikan meaning dari data dimana RDF ini  sebagai sebuah bahasa formal yang berbasiskan XML, URI dan unicode. RDF adalah sebuah dasar untuk pemrosesan metadata, dimana metadata dalam web dapat di kodekan, dipertukaranan dan dipergunakan. Sedangkan RDF Schema (RDFS) adalah sebuah lapisan diatas RDF, dan merupakan sebuah set standard.
  • Ontology Layer, merepresentasikan bentuk umum aturan/kesepakatan mengenai meaning dari data.  Ontology merupakan suatu teori tentang makna dari suatu obyek, property dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
  • Logic Layer, menerapkan intelligent reasoning dengan data yang meaningful.
Tiap lapisan tersebut dibangun diatas lapisan dibawahnya. Dibagian dasar, kebanyakan data diciptakan dalam bentuk XML. Level lapisan tersebut semakin keatas akan semakin khusus lagi dan akan semakin kompleks dibanding lapisan dibawahnya. Namun lapisan dibawahnya tidak bergantung terhadap lapisan diatasnya, sehingga pengembangan tiap lapisan dapat berlangsung secara independen.

Salah satu contoh web semantic adalah igoogle yang dapat diakses di http://www.google.com/ig. Sebelum masuk ke web semantic igoogle user biasanya diminta untuk mengisi lokasi sebelum kita masuk ke home pagenya. Oleh karenanya mungkin yang ditampilkan halaman beranda akan berbeda antara user satu dengan yang lain, tergantung masukan yang diberikan user. Ini adalah tampilan beranda dari igoogle.

Fitur-fitur yng dimiliki igoogle diantaranya jam dan tanggal yang sama dengan system, informasi cuaca, list artikel terbaru, teknologi-teknologi milik google seperti search engine, gmail, google docs, dll, dan link ke website ternama. Dengan demikian menggunakan web semantic, mencari informasi diinternet pun akan lebih cepat dan mudah.

resources by :
http://glaceerose.blogs.unhas.ac.id/2011/05/semantic-web/
http://merlin14.blogspot.com/2012/05/apa-itu-semantic-web.html
http://salamunhasan.wordpress.com/2013/06/28/web-semantik/

0 comments:

Posting Komentar