Selasa, Mei 29, 2012

Resensi Buku Kiichiro Toyota

Judul : Kiichiro Toyota 
Ditulis Oleh : Shoji Kimoto, Johya Kagemaru 
Alih Bahasa : Yenny Hendrawati 
Penerbit : PT Elex Media Komputindo 
Tempat Terbit : Jakarta 
Jumlah Halaman : 271 Halaman 
Diterbitkan pertama kali oleh : Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Angota IKAPI 



Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada tanggal 27 Agustus 1937 untuk menciptkan Toyota Motor Corporation (TMC) seperti saat ini. Berangkat dari industry tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai salah satu pabrik otomotif yang cukup terkemuka di seluruh dunia. Toyota adalah pabrikan mobil terbesar ketiga dunia dalam unit sales dan net sales. Dibanding dengan industry-industri otomotif lain yang menggunakan nama pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai merek dagang mobil ini. 

Berangkat dari pemikiran sederhana dan visi pada waktu itu, penyebutan Toyoda diplesetkan menjadi Toyota. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan merupakan angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industry otomotif merupakan bisnis gaya hidup. Karena dianggap terlalu kaku dalam bisnis yang dinamis, nama Toyoda diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. 

Pada tahun 1937 merupakan era yang sangat penting karena kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. Yang merupakan cikal bakal Toyota Motor Crop (TMC). Tahun 1933, Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, yang tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Divisi otomotif Toyoda ini juga menghasilkan truk model G1. 

Materi Rancangan Penelitian (Proposal)

Mencari Dan Menulis Kembali Materi Rancangan Penelitian (Proposal)

Proposal berasal dari kata propose yang artinya mengajukan. Istilah proposal berarti pengajuan penawaran berupa gagasan, ide dan pemikiran kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, persetujuan, izin, dan sebagainya. Proposal penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian. Propsoal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana.

Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator). Dalam menyusun proposal penelitian, biasanya peneliti menggunakan model atau stantar tertentu. Mengenai isi proposal penelitian, belum ada aturan atau stándar baku tertentu tentang unsur-unsur yang harus ada dalam suatu proposal penelitian. Biasanya tergantung pada institusi (PT), sponsor, pemberi dana, atau pengguna penelitian.

Sistematika Penulisan Proposal Proposal penelitian 
Secara umum terdiri dari bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir:

1. Bagian Awal, berisi : 
a) judul penelitian (sampul depan) 
b) identitas peneliti 

2. Bagian Pokok, berisi : 
a) latar belakang masalah 
b) rumusan masalah atau pertanyaan penelitian 
c) tujuan penelitian 
d) kegunaan penelitian 
e) telaah pustaka 
f) kerangka teori 
g) hipotesis [jika ada] 
h) metode penelitian, dan 
i) sistimatika pembahasan. 

3. Bagian akhir, berisi : 
a) daftar pustaka 
b) lampiran (bila ada). 

Dalam menyusun proposal penelitian, ada 3 unsur yang harus ada dalam suatu proposal penelitian, yaitu : 
1. Latar belakang masalah yaitu pemahaman peneliti tentang peta permasalahan yang akan diteliti. 
2. Kerangka teori dan telaah pustaka berupa pemahaman peneliti terhadap penelitian terdahulu dan peta teori dan posisi kerangka pikir dalam penelitiannya. 
3. Metodologi yaitu pemahaman peneliti tentang cara untuk mencapai tujuan penelitiannya. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam penulisan proposal penelitian, yaitu : 

1. Gagasan tentang sesuatu topik studi dilakukan dengan alasan-alasan tertentu, tujuan tertentu, pendekatan tertentu, dan metodologi untuk melakukannya. 
2. Merupakan puncak akumulasi kegelisahan dan permasalahan akademik yang dicari pemcahannya. Kegelisahan akademik dengan argumen yang jelas dan didukung dengan data dalam setiap pointnya. 
3. Ditunjukkan bagaimana masalah itu terintegrasi secara konseptual. 
4. Unsur dalam proposal penelitian merupakan satu alur fikir yang logik dan utuh menggambarkan: gagasan, kerangka pikir, masalah, dan cara kerja untuk mencapai tujuan penelitian. 

Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. 
Banyak definisi yang dikemukakan berkenaan dengan rancangan penelitian atau research design, namun apa pun bunyi definisi tersebut, rancangan penelitian pada dasarnya merupakan “blueprint” yang menjelaskan setiap prosedur penelitian mulai dari tujuan penelitian sampai dengan analisis data. 

Komponen yang umumnya terhadap dalam rancangan penelitian adalah : 

1. Tujuan penelitian 
Tujuan penelitian adalah hasil akhir penelitian itu sendiri. Fungsi tujuan penelitian, di samping untuk mengarahkan proses penelitian, juga dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penelitian. Tujuan penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions) dan atau juga hipotesis penelitian 

2. Jenis penelitian yang akan digunakan 
Beberapa jenis penelitian yang banyak dipakai dalam ilmu administrasi atau manajemen adalah penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental. Penelitian deskriptif bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diteliti secara apa adanya, namun lengkap dan rinci. Satu contoh yang banyak dari penelitian deskriptif adalah penilaian sikap atau pendapat dari individual, organisasi, peristiwa, atau prosedur kerja. 

3. Unit analisis atau populasi penelitian 
* Individual, Misalnya ingin mengetahui kepuasan pegawai, maka unit analisisnya adalah individu-individu pegawai. 
* Kelompok, Misalnya ingin mengetahui kinerja antar departemen atau gugus kendali mutu, maka unit analisisnya adalah kelompok. 
* Organisasi. Misalnya ingin mengukur kualitas pelayanan kantor X, maka unit analisisnya adalah organisasi. * Benda. Misalnya menilai kualitas susu bubuk untuk bayi, maka unit analisis nya adalah produk, berupa susu bayi. 

4. Rentang waktu dan tempat penelitian dilakukan 
- One shot or Cross section studies, data dikumpulkan hanya sekali 
- Longitudinal studies, data dikumpulkan dalam beberapa periode waktu tertentu. Misalnya untuk meneliti disiplin pegawai, peneliti mengamati perilaku pegawai selama enam bulan. 

5. Teknik pengambilan sampel 
Secara umum ada dua teknik, yaitu sampling probabilistik dan nonproba-bilistik, atau acak dan non-acak. Dalam sampel acak antara lain terdapat simple random sampling, stratified random sampling, area sampling, cluster sampling, systematic sampling. Dalam nonprobabilistic sampling antara lain terdapat accidental sampling, convienience sampling, snow-ball sampling, purposive sampling. Kesemua teknik tersebut dibahas secara lebih mendalam dalam teknik sampling. 

6. Teknik pengumpulan data 
Beberapa teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya menggantungkan pada satu cara pengumpulan data, tetapi bisa juga mengkombinasikannya. Misalnya, untuk mencari data dari variable motivasi kerja menggunakan kuesioner, sedangkan untuk mencari data pendapatan, gaji, atau upah, menggunakan teknik observasi. 

7. Definisi operasional variabel penelitian 
Bagi penelitian kuantitatif, langkah ini mutlak dilakukan. Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah upaya untuk mengurangi keabstrakan konsep atau variabel penelitian, sehingga bisa dilakukan pengukuran. Beberapa peneliti menggunakan istilah indikator. Misalnya, untuk mengukur disiplin pegawai, maka dihitung frekuensi ketepatan masuk kerja, kepatuhan pada peraturan, dlsb. Untuk mengetahui produktivitas, dihitung perbandingan antara hasil herja dengan waktu kerja.  

8. Pengukuran 
Jenis skala pengukuran untuk setiap variabel penelitian perlu diketahui dengan benar. Hal ini berguna untuk menetapkan rumus atau perhitungan-perhitungan statistik. Misalnya, untuk variabel yang berskala nominal tidak mungkin dihitung rata-ratanya. Skala pengukuran yang ada adalah nominal, ordinal, interval, dan rasio. 

9. Teknik analisis data 
Sebelum data dianalisis, diolah terlebih dahulu. Maka dikenal proses editing, coding, master table, dan lain-lainnya. Analisis data mencakup kegiatan mengukur reliabilitas dan validitas, mean, deviasi standar, korelasi, distribusi frekuensi, uji hipotesis, dan lain sebagainya. 

10. Instrumen pencarian data (mis. Kuesioner) 
Ada beberapa alat yang dikenal sebagai alat pengambil data dalam penelitian sosial / bisnis. Alat-alat tersebut mencakup wawancara, kuesioner atau angket, observasi, dan studi dokumentasi.

Unsur-unsur Isi Proposal dan Keterkaitannya 
Secara umum, isi proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai berikut (menurut pedoman penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program Pascasacrajan UGM, 1997): 
  • Judul 
  • Latar belakang & perumusan permasalahan (keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan) 
  • Tujuan dan Lingkup penelitian 
  • Tinjauan Pustaka 
  • Landasan Teori 
  • Hipotesis 
  • Cara penelitian 
  • Jadwal penelitian 
  • Daftar Pustaka 
  • Lampiran 
Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:ada tiga unsur yang menjadi “sentral” keterkaitan unsur-unsur proposal, yaitu: 

(a) rumusan permasalahan, 
(b) tinjauan pustaka, dan 
(c) cara penelitian. 

Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsur ini menjadi sentral dari isi proposal penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut. Bahasan di bawah ini bersifat singkat, sedangkan bahasan yang lebih panjang lebar diberikan dalam bab-bab tersendiri.